KUE TART ANNIVERSARY
Siang itu anak gadis tiba-tiba berkata, “Ibu, aku mau kue tart”. Mungkin karena dia telah mewarnai buku tentang nama-nama kue, maka akhirnya dia benar-benar menginginkannya. Atau mungkin juga karena belum pernah merasakan kue tart sebelumnya.
Bagi orang lain, kue tart identik dengan perayaan. Perayaan ulang tahun, ulang tahun pernikahan, atau yang lainnya. Saya termasuk orang yang jarang membeli makanan seperti kue tart. Bukan tidak suka, tapi memang tidak doyan saja.
Menanggapi keinginan anak gadis, saya pun hanya berucap, “iya, insya Alloh nanti kalau ayah sudah pulang”. Singkat cerita kami pun pergi ke toko kue. Karena sosial distancing, maka hanya saya yang turun dari mobil untuk membeli kue.
Ketika akan masuk, saya disambut dengan banner di depan toko yang menyebutkan bahwa semua produk di toko tersebut halal. “Alhamdulillah”, piker saya. Saya pun melanjutkan masuk ke dalam toko. Saya melihat banyak kue tart berjajar di etalase kue. Karena tidak ingin mengambil resiko (anak tidak suka dengan rasa kuenya), maka saya pun memilih Blackforest yang insya Allah disuka semua orang.
Setelah saya memilih kue, pelayan toko bertanya kepada saya, “kuenya mau ditulis apa, Bu?”. Saya pun terdiam. Kami tidak membeli kue dengan tujuan merayakan sesuatu. Tapi karena ditawari oleh pelayan toko, saya jadi berpikir ulang kira-kira momen apa yang bisa ditulis di atas kue. Tiba-tiba saya teringat. Sekitar seminggu lagi, saya dan suami menginjak usia pernikahan 15 tahun. Akhirnya saya pun meminta pelayan toko menulis “Happy 15th Anniversary”.
Selama lima belas tahun, kami tidak pernah sengaja merayakan hari jadi kami. Kali ini pun, kami tetap tidak ingin merayakan hari jadi. Kami membeli kue karena anak gadis yang menginginkannya. Dan ketika suami melihat pun, dia berpesan “ini bukan perayaan ya”. Saya pun menjawab, “iya, bukan. Cuma sayang aja ditawari tulisan, gak dipakai jasanya”.
Alhamdulillah, akhirnya anak gadis tahu lebih jelas bagaimana rupa kue tart.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sama bu, saya juga tak pernah beli karena merayakan sesuatu. Tapi beli karena anak pengen.Keren...
Iya